Kamis, 26 Maret 2015

Makalah Metode Pembelajaran yang Menarik



Assalamualaikum.Wr.Wb.
Kali ini saya ingin posting tentang  "MAKALAH METODE PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF" untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila semester 2 Universitaas Tribhuwana Tunggadewi Malang-Jatim.





MAKALAH
METODE PEMBELAJARAN YANG MENARIK
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila













Oleh  : Muhammad Rodli
NIM  : 2014330064



PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKUTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2015


Kata Pengantar

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Proses Belajar Mnegajar yang Menarik”. Penulisan  makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Pancasila di Universitas Negeri Makassar.
Dalam Penulisan makalah  ini masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Malang, 24 Maret 2015


Penyusun














Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................           i
Daftar Isi.............................................................................................           ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................           1
1.1  Latar Belakang......................................................................................           1
1.2  Tujuan.................................................................................................           1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................          2 
     2.1  Strategi Pengembangan Metode Pembelajaran................................           2
 2.2 Mewujudkan Proses Belajar yang efektif........................................          4
BAB III PENUTUP.................................................................................          6
3.1 Kesimpulan................................................................................           6
3.2 Saran........................................................................................           6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................          7


BAB  I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
Metode belajar mengajar yang efektif agar menarik dapat dilakukan dengan berbagai cara yang dapat disesuaikan dengan kondisi perkuliahan. Dalam perkuliahan memiliki beberapa unsur yag harus ada, yang pasti dosen dan mahasiswa dan ada faktor penunjang agar  perkuliaha dapat efektif dan menarik. Antara dosen dan mahasiswa memiliki keterkaitan yang keduanya  berhubungan satu sama lain.
Pada hakikatnya proses belajar mengajar memiliki pedoman normatif yang harus diterapkan dan dipatuhi antara dosen dan mahasiswa yang merupakan suatu sistem nilai-nilai etika.
Namun, kenyataannya sekarang banyak metode pembeajaran yang efektif sangatlah sulit diterapkan yang terdiri dari beberapa faktor dosenya sendiri maupun mahasiswa yang  tidak dapat menyesuaikan dengan aturan yang deterapkan oleh universitas maupun dari dosennya sendiri.
Makalah ini membahas tentang proses belajar mengajar yang menarik agar nantinya dapat disesuaikan dan diterapkan.

1.2  Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
  1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah pancasila semester 2 yang diberikan oleh dosen.
  2. Untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai proses belajar mengajar yang menarik.
  3. Untuk memberikan pandangan bagaimana seharusnya mengaplikasikan proses belajar mengajar yang menarik di dalam dan diluar kampus.
  4. Memudahkan dalam memilih proses belajar mengajar yang menarik.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Strategi Pengembangan Metode Pembelajaran
Pilihan strategi pengembangan metode pembelajaran Pendidikan Pancasila yang berbasis kompetensi dengan pendekatan Student Active Learning membawa konsekuensi perubahan paradigma metode pembelajaran. Arah perubahannya adalah sebagai berikut;
Dari
Menjadi
a.
Berpusat pada pengajar metode instruksi
a.
Berpusat pada mahasiswa - metode konstruksi
b.
Paradigma: mengajar
b.   
Paradigma: belajar
c.
Apa yang dipikirkan
c.
Apa yang dipelajari
d.
Mengetahui apanya
 - transfer of knowledge
Mengetahui bagaimananya
- transfer of values

Dengan pendekatan Student Active Learning, mahasiswa lebih banyak melakukan eksplorasi daripada secara pasif menerima informasi yang disampaikan oleh pengajar. Keuntungannya mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan bidang keahliannya saja, tetapi juga berkembang keterampilan komunikasi, bekerja dalam kelompok, insiatif, berbagi informasi, dan penghargaan terhadap orang lain. Metode pendekatan Student Active Learning ini meliputi antara lain:
1)   Studi kasus
Pada metode pembelajaran ini mahasiswa diberikan kasus yang perlu dicari pemecahan masalahnya sesuai dengan pokok bahasan yang sedang dibahas.
2)   Diskusi
Penyajian bahan pelajaran dilakukan dengan cara mahasiswa ditugaskan untuk membahas dan bertukar pendapat mengenai topik atau masalah tertentu untuk memperoleh suatu pengertian bersama yang lebih jelas dan teliti.
3)   Seminar
Mahasiswa diminta untuk mempersiapkan makalah/paper,kemudian mempresentasikannya di depan mahasiswa lainnya dan dalam kesempatan ini akan memperoleh masukan dan pertanyaan baik dari sesama mahasiswa lainnya maupun dari staf pengajar.
4)   Debat
Suatu metode pembelajaran dengan cara mahasiswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 4 orang. Di dalam kelompok tersebut mahasiswa melakukan perdebatan tentang topik tertentu.
5)   Kerja lapangan
Suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa mahasiswa langsung kepada objek atau pokok bahasan yang akan dipelajari di luar kelas.
6)   Bermain peran
Bermain peran adalah salah satu permainan pendidikan yang digunakan untuk menjelaskan perasaan, sikap, perilaku dan nilai dengan tujuan untuk menghayati peran, sudut pandang dan cara berpikir orang lain dengan memainkan peran orang lain.
7)   Simulasi
Suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan mahasiswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan mahasiswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu tergantung kepada apa yang diperankan.
8)   Tugas kelompok
Metode pembelajaran dengan memberikan tugas kepada mahasiswa yang telah dibuat kelompok, misalnya dalam bentuk karangan atau makalah, kliping dan/atau mengamati suatu kejadian.

9) Permainan
Merupakan cara penyajian bahan pengajaran dimana mahasiswa melakukan permainan untuk memperoleh atau menemukan pemahaman dan konsep tertentu. Metode permainan ini dapat dilakukan secara individual atau kelompok.
10)    Collaborative Learning (CL)
Merupakan proses belajar kelompok, di mana setiap anggota menyumbangkan informasi, pengetahuan, pengalaman, ide, sikap, pendapat, kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya, untuk secara bersama-sama saling meningkatkan pemahaman seluruh anggota.
11)    Problem-Based Learning (PBL)
Metode belajar yang menggunakan masalah yang komplek dan nyata untuk memicu pembelajaran sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru.
12)    Bola salju menggelinding
Dalam pembelajaran ini mahasiswa melakukan tugas individu kemudian berpasangan. Dari pasangan tersebut kemudian mencari pasangan yang lain sehingga semakin lama anggota kelompok semakin besar bagai bola salju yang menggelinding. Metode ini digunakan untuk mendapatkan jawaban yang dihasilkan dari mahasiswa secara bertingkat. Dimulai dari kelompok yang lebih kecil berangsur­angsur kepada kelompok yang lebih besar sehingga pada akhirnya akan memunculkan dua atau tiga jawaban yang telah disepakati oleh mahasiswa secara kelompok.
2.2   Mewujudkan Proses Belajar yang efektif
Seperti yang telah dijelaskan dalam pembahasan 2.1 di atas. Namun,dalam mewujudkan Proses Belajar yang efektif dan menarik diperlukan beberapa hal yang harus dipenuhi dan ditaati mulai dari civitas akademik maupun mahasiswa.
Proses Belajar dan Mengajar Mata Kuliah Pancasila agar menarik dengan tidak meningggalkan kompetensi  khususnya  prodi  Agrotek.
Menarik tidaknya proses belajar mengajar tergantung dari dosen pengajar sebagai komunikator maupun dari mahasiswa sebagai komunikan, namun ada beberapa aspek yang dapat membuat suasana belajar menjadi kondusif, efektif  dan menarik  di antaranya :
1. Membuat kontrak kuliah sesuai dengan kapasitas dosen maupun mahasiswa.
2. Dalam penyampaian materi atau dalam kegiatan perkuiahan tidak monoton.
3. Dapat menerapkan proses belajar mengajar yang efektif dan memilih bagian-bagian seperti yang teah dijelaskan pada bagian 2.1 diatas.
4. Menerapkan studi kasus di dalam dan diluar ruang lingkup kampus.
5. Menumbuhkan kesadaran dari masing-masing mahasiswa untuk menerapkan sistem aturan yang diberikan dosen maupun kampus.
6. Memecahkan masalah bersama dosen agar tercapainya kondisi belajar yang efektif.
7. Sistem penilaian yang memudahkan dosen dan mahasiswa dalam mencapai hasil yang maksimal seperti berikut :
No
Indikator Penilaian
Persentasi
1
Ujian Akhir Semester (UAS)
20 %
2
Ujian Tengah Semester (UTS)
30 %
3
Tugas
50 %










BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kerjasama di antara dosen mahasiswa sangatlah urgen dan tidak dapat di elakkan.
Dari dosen maupun mahasiswa dapat mencari bersama kondisi belajar yang efektif dan menarik dengan tujuan tidak adanya ketidaknyamanan antara dosen dan mahasiswa yang nantinya akan menghasilkan kondisi dan proses belajar mengajar yang efektif dan menarik.
Kesadaran mahasiswa juga merupakan salah satu faktor pendukung terpenting untuk mencapai proses belajar mengajar yang efektif dan menarik. Mahasiswa dituntut untuk dapat  kritis dalam proses belajar mengajar yang menarik.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, sehingga masukan dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.










DAFTAR PUSTAKA
Sugengrusmiwari.blogspot.com
Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila, Direktorat Pemebalajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Republik Indonesia, 2013.






 



4 komentar:

  1. UTS Pendidikan Pancasila
    Nama : Achmad Ridhlo
    Nim : 2014330001
    Prodi : Agroteknologi
    Kelas : G
    1. A. dasar sosiologis
    1.Ketuhanan Yang Maha Esa
    • Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
    • Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
    • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
    • Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

    • Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
    • Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing masing
    • Tidak memaksakan suatu agama & kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kpd orang lain.
    Sumber: http://sinausosiologi.blogspot.com/2011/03/dasar-negara-kesatuan-republik.html

    --- dasar filsafat
    1. Susunan Kesatuan Sila-sila Pancasila yang Bersifat Organis Kesatuan sila-sila Pancasila bersumber pada hakikat dasar ontologis manusia sebagai pendukung dari inti, isi dari sila-
    sila Pancasila yaitu hakikat “monopluralis” yang memiliki unsur
    -
    unsur, “susunan kodrat” jasmani
    -
    rohani, “sifat kodrat” individu
    -
    makhluk sosial dan “kedudukan kodrat” sebagai pribad
    i berdiri sendiri-makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Unsur-unsur hakikat manusia tersebut merupakan suatu kesatuan yang bersifat organis dan harmonis.
    Sumber:https://www.academia.edu/5498989/Pengertian_filsafat

    B. dasar filsafat
    Pancasila adalah dasar filsafat negara Republik Indonesia yang secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II No.7 bersama-sama dengan batang tubuh UUD 1945. Pancasila dasar filsafat negara maka sila-sila Pancasila merupakan suatu sistem nilai, oleh karena itu sila-sila Pancasila itu pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan. Meskipun dalam sila-sila terkandung nilai-nilai yang memiliki perbedaan antara satu dengan lainnya namun kesemuanya itu tidak lain merupakan suatu kesatuan yang sistematis. Dalam tulisan ini, kita akan membahas secara khusus mengenai sila kedua yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab yang tertuang pada pasal 28 UUD 1945. Dalam sila kemanusiaan terkandung nilai-nilai bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradab.Oleh karena itu, dalam kehidupan kenegaraan terutama dalam peraturan perundang-undangan negara harus mewujudkan tercapainya tujuan ketinggian harkat dan martabat manusia, terutama hak-hak kodrat manusia sebagai hak dasar (hak asasi) harus dijamin dalam peraturan perundang-undangan negara.
    Sumber:http://m-taufikz.blogspot.com/2013/01/kemanusiaan-yang-adil-dan-beradab.html


    dasar sosiologis
    SILA KEDUA
    KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
    Kemanusiaan berasal dari kata manusia, yaitu makhluk berbudi, yang memiliki pola piker, rasa ,karsa, dan cipta. Beradab berasal dari kata adabyang berarti budaya.Jadi beradab, berarti berbudaya.Ini mengandung arti bahwa sikap hidup.Keputusan dan tindakan selalu berdasarkan niali nilai budaya, terutama nilai nilai kesusilaan (moral).
    Jadi kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kesadaran sikap dan perbuatan manusia yang didasari kepada potensi budinurani manusia dalam hubungannya dengan norma-norma dan kebudayaan umumnya, baik terhadap diri pribadi, sesama manusia, maupu terhadap alam, dan hewan.
    Pada prinsipnya kemanusiaan yang adil dan beradab adalah sikap dan perbuatan manusia yang sesuai dengan kodrat hakikat manusia yang berbudi , sadar nilai dan berbudaya.
    Sumber:https://shindohjourney.wordpress.com/seputar-kuliah/tugas-kewarganegaraan/




    BalasHapus
  2. lanjutannya broo
    2. A. factor pendukung pancasilaimplementasi pancasila
    Pancasila sebagai pandangan hidupmengharuskan bangsa Indonesia untuk mentransformasikan nilai-nilai Pancasila secara nyata dan terus-menerus penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah. Dalam kehidupan bermasyarakat ada salah satu kegiatan yang mewujudkan penerapan nilai-nilai Pancasila melalui kegiatan PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) yaitu suatu kegiatan dipelopori oleh ibu-ibu di dalamnya mempunyai beberapa program kerja untuk menjalankan 10 (sepuluh) program pokok PKK dengan satu tujuan yaitu kesejahteraan keluarga.Dengan alasan salah satu program pokok dalam PKK yaitu Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, ibu-ibu sebagai obyek penelitian karena sebagai pencipta generasi penerus perjuangan bangsa.Hasil penelitian implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan PKK adalah: Sila 1 (mengucapkan salam dalam setiap kegiatan dan kehidupan seharihari, berdo’a sebelum dan sesudah kegiatan, mengakhiri kegiatan sebelum solat maghrib,mengucapkan selamat kepada orang disekitar yang merayakan hari raya), Sila II (sikap saling membantu antar sesama, mengakui persamaan hak dan kewajiban serta saling mencintai sesama manusia ditunjukan dengan tidak ada konflik di antara mereka), Sila III (kerja bakti bersih-bersih desa, suka memakai batik), Sila IV( memberikan kebebasan menyampaikan usul yang membangun, pertanggungjawaban setiap selesai melaksanakan program kerja,menyelesaikan segala sesuatu dengan musyawarah), Sila V (tidak ada pemisahan tempat duduk, tidak bersifat boros dan bergaya hidup mewah). Implementasi Nilai-nilai Pancasila melibatkan semua anggota dalam kelompok PKK dan masyarakat. Faktor pendukung: hidup rukun antar sesama, tidak ada ketentuan khusus untuk mengikuti kegiatan PKK, adanya evaluasi kepengurusan untuk menghasilkan kinerja yang bagus, dukungan keluarga dan masyarakat.
    Sumber:http://lib.unnes.ac.id/19978/


    B. factor penghambat implementasi pancasila
    Faktor penghambat: ketua PKK dalam praktik nyata tidak melaksanakan tugas sebagaimana tugas ketua, belum sadar antara hak dan kewajiban. Saran yang diajukan peneliti adalah sebagai berikut: semua anggota dalam kelompok PKK diharapkan lebih faham akan tanggung jawab yang diemban, masyarakat diharapkan lebih aktif dan ikut serta dalam pembangunan demi kemajuan desa,Diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar lebih baik lagi dari penelitian ini.
    Sumber:http://lib.unnes.ac.id/19978/

    BalasHapus
  3. lanjutan yg terakhir bro
    3. A.
    Untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa mengenai hubungan antara warga negara dengan negara serta PPBN agar menjadi warga negara yang diandalkan oleh bangsa dan negara.
    Tujuan Khusus
    • Agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara santun, jujur, dan demokratis serta ikhlas sebagawai WNI terdidik dan bertanggung jawab.
    • Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat mengatasinya dengan pemikiran kritis dan bertanggung jawab yang berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional
    • Agar mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kejuangan, cinta tanah air, serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa.
    . Menurut pendapat saya
    Indonesia harus bisa menggontrol pengaruh globalisasi di dunia sehingga indonesia tidak mudah terpengaruh efek dari globalisasi dari bangsa-bangsa lain supaya rahasia atau identitas negara Republik Indonesia diketahui oleh negara-negara lain.
    . Menurut saya Kompetensi adalah sesuatu yang berkaitan dengan pengetahuan, ketrampilan, kemampuan, atau karakteristik kepribadian seseorang dan kompetensi juga dapat menentukan keberhasilan seseorang sehingga kompetensi merupakan sebuah karakteristik seseorang dasar yang mengindikasikan cara berpikir, bersikap dan bertindak serta penentu tingkat kompetensi atau standar kompetensi dan dapat mengetahui tingkat kompetensi yang diharapkan dan dapat mengkategorikan tingkat tinggi atau dibawah rata-rata.
    sumber:http://musa27dama.blogspot.com/2014_02_01_archive.html

    BalasHapus
  4. lanjutan nmor 3
    B.
    Bagi generasi muda, pendidikan menjadi kata kunci yang utama untuk mewujudkan diri. Genegasi muda yang diharapkan sebagai penerus bangsa untuk menyongsong masa depan harus benar-benar menjadikan pendidikan sebagai penopang karakter diri.
    Selain itu pula, kepribadian warga negara merupakan satu persoalan yang harus diperhatikan oleh dunia pendidikan.
    Pendidikan dan generasi muda tidak bisa dipisahkan. Pertama, karena sebagai penopang masa depan sebuah bangsa, generasi muda dihadapkan pada persoalan yang harus melandasi sikap hidupnya dalam masyarakat. Kedua, pendidikan yang mencetak dan menyiapkan generasi muda agar dapat berkarakter.
    Oleh karena itu kehadiran bangsa sesunggunya dapat dilihat dari harapan dan tumbuh kembang-nya generasi muda. Apabila generasi muda tak mengindahkan pendidikan, kasus semacam perkosaan, tawuran, dan geng motor akan memperlihatkan sebuah kesuraman bagi sebuah bangsa. Sebab bangsa mau tidak mau harus mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul tetapi yang memiliki karakter dan moral bijak bestari.
    Dengan demikian ikhwal pendidikan karakter untuk generasi muda di Indonesia, disinggung dalam buku Karakter Manusia Indonesia; 2013.
    Para guru menjadi arus utama untuk membangun kesadaran.Ini disinggung “Para pendidik selalu menekankan pentingnya pembangunan kesadaran pendidikan karakter.Karakter yang dimaksudkan adalah kesatuan antara pola piker (logos), nurani (etos) dan sikap (patos)” (hal 19).
    Tentu dapat ditilik dari soal pendidikan karakter bahwa tidak hanya menyiapkan generasi yang cerdas secara intelektual saja untuk mengusung pendidikan berkaraker, tapi ia harus memiliki visi untuk mengusung nilai-nilai kemanusiaan yang berlandaskan Pancasila sebagai ideologi negara.
    Dari Pancasila semua landasan harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.Agar nilai-nila yang terkandung pada sebuah ideologi negara ini dapat bersatu dan membentuk karakter generasi muda untuk menjadi manusia yang berkarakter.
    Selain diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila itu harus dikenalkan sejak dini.Tak kenal maka tak sayang begitu pepatah lama mengatakan. Buku Musdah Mulia ini menyinggung dalam bukunya tersebut agar kenalilah dulu, setelah kenal maka kamu akan menyayangi dan mewujudkan-nya.
    Menariknya, lebihnya dibandingkan dengan buku yang lain tentang pendidikan generasi muda, di dalam buku ini disinggung kebijakan pendidikan bagi perempuan.

    Judul : Karakter Manusia Indonesia: Butir-Butir Pendidikan Karakter untuk Generasi Muda
    enulis : Prof. Dr. Siti Musdah Mulia, M.A. & Ira D. Arini
    sumber:http://m.budaya.rimanews.com/buku/read/20131223/133201/Pendidikan-dan-Generasi-yang-Berkarakter?utm=prepage

    BalasHapus